Pada konteks tertentu, kesulitan akses terhadap air mengalir adalah hambatan dalam mengimplemntasikan hal dasar, khususnya bagi kelompok berisiko tinggi termasuk penyandang disabilitas. Berikut ini adalah beberapa hal untuk menanggulanginya:
Mendistribusikan tabung yang dapat digunakan untuk fasilitas cuci tangan
Menggunakan sumber daya lokal untuk membuat peralatan dan fasilitas secara mandiri namun tetap mengacu pada prinsip Desain Universal (tinggi yang sesuai untuk pengguna kursi roda, gagang pintu dan rambatan pada tembok mudah diakses oleh semua, jalur yang aksesibel, penanda warna kontras di area sekitar, dll.)
*****************************************
Dalam konteks kedaruratan, air bersih adalah hal penting. Hindari kecenderungan bergantung pada orang lain untuk mendapat air bersih untuk minum, sanitasi, kebersihan karena tidak aman dan membahayakan diri.
Akses terhadap fasilitas air dan sanitasi termasuk toilet, kamar mandi tertutup, area cuci adalah kebutuhan dasar semua orang. Banyak ancaman yang mungkin muncul karena hambatan akses terhadap air dan kebersihan. Hal ini sangat mungkin terjadi adalah pelecehan seksual, eksploitasi keuangan, kondisi kesehatan semakin memburuk, utamanya dihadapi oleh penyandang disabilitas baik perempuan, laki-laki, anak maupun lansia karena mereka sering terhambat dalm mengakses sumber daya air.
Selain itu, hambatan terhadap akses sumber daya air menyebabkan penyandang disabilitas terbatasi dalam ruang gerak di publik, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Dalam konteks kedaruratan, akses terhadap air bersih dapat difasilitas dengan kegiatan yang cukup mudah, direncanakan dengan benar sebelumnya: pada tahap perencanaan respon harus menganggarkan biaya untuk membuat sumur, pompa tangan dan kamar mandi yang aksesibel.