Selama fase tanggap darurat, tenda standar dapat digunakan sebagai shelter sementara. Adaptasi sederhana dapat dibuat untuk memudahkan mobilitas dan kemandirian orang dengan disabilitas.
Pintu masuk bebas hambatan (hindari tanjakan atau pembatas, pastikan pintu cukup lebar, buatlah tali pemandu untuk memudahkan pergerakan di sekitar shelter, memperhitungkan kebutuhan drainase, mungkin lebih baik untuk memiliki pintu tenda yang menghadap ke lereng);
Jika perlu dibuat pembatas, pertimbangkan penutup yang dapat dipindahkan ke posisi horizontal atau buatlah jalan kecil untuk dilintasi pengguna kursi roda;
Tandai jalan masuk dengan warna berbeda atau selotip (lebar 5 cm) untuk memberikan pandangan yang lebih baik;
Identifikasi cara membuka dan menutup pintu tenda, misalnya dengan menggunakan tali atau tongkat yang dikaitkan dengan resleting, atau menggunakan perekat atau magnet;
Tawarkan pendampingan kepada orang dengan disabilitas untuk mendirikan tenda, kemudian kirim sukarelawan untuk memerika perbaikan dan pemeliharaan rutin.
Kiat! Dirikan contoh tenda bersama orang dengan berbagai jenis disabilitas, perempuan dan laki-laki, serta diskusikan solusi yang memungkinkan untuk menghilangkan hambatan dan memperbaiki desain.
Pengaturan internal
Jika tenda berukuran cukup besar, pastikan bahwa pengguna kursi roda memiliki ruang untuk bermanuver di dalamnya (radius putar 150 cm). Hal ini juga akan memfasilitasi pengasuh yang mendukung orang dengan disabilitas saat dibutuhkan.
Berikan tikar atau lembaran terpal tambahan untuk membuat partisi untuk meningkatkan privasi orang dengan disabilitas untuk kebersihan diri atau untuk alasan lain, terutama untuk privasi perempuan. Jika tenda terlalu kecil untuk memungkinkan orang dengan disabilitas menjaga privasi mereka, pertimbangkan untuk memperluas tenda.